Asian Games 2018 yang baru saja usai, meninggalkan euforia masyarakat terutama untuk berolahraga. Dan seakan-akan kita enggan menerima kenyataan bahwasanya Asian Games telah usai. Momen yang tepat untuk membangkitkan olahraga di Indonesia. Jika kita berbicara tentang olahraga, menurut Toho Cholik M., dan Rusli Lutan (2001), olahraga didefinisikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmani maupun rohani. Sedangkan Santoso Griwijoyo dan Dikdik Jafar Sidik (2013), mengartikan olahraga sebagai budaya manusia, artinya tidak dapat disebut sebagai kegiatan olahraga jika tidak ada faktor manusia yang berperan secara pribadi melakukan aktifitas olahraga itu.
Berdasar definisi olahraga dari beberapa tokoh tersebut, maka seyogyanya olahraga menjadi sebuah budaya yang kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan program yang sedang dikembangkan oleh Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya untuk menjadi pusat pengembangan “Physical Literacy” khususnya di Jawa Timur.
Apa itu “Physical Literacy”? Dalam Internatioal Physical Literacy Association (2014), Physical Literacy is the motivation, confidence, physical competence, knowledge, and understanding to value and take responsibility for engagement in physical activities for life. Atau dengan bahasa sederhananya adalah dengan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Jadi mari kita membiasakan diri dengan berolahraga, sekecil apapun kesempatannya, luangkan waktu anda untuk berolahraga. Let’s make your move!
Selamat Hari Olahraga Nasional,
9 September 2018.
“AYO OLAHRAGA, BANGUN INDONESIA”